lahir - hidup - mati

gw adlah manusia hidup yg sering memikirkan kematian.
kapan gw akan mati, dgn cara apa, gimana nasib gw setelah mati (apakah ke surga atau neraka atau bukan keduanya alias gentayangan), dan yg paling penting, gimana reaksi orang2 ketika gw mati.

Jumat (23/10/09) malem, gw dpt kabar, ayah dr guru mate gw meninggal dunia.
gw nggak tau sepenting apa bapak itu di kalangan sekitarnya, gw bahkan nggak kenal.
pas gw dtg ke rumah duka hari Sabtu malem, nggak terlalu banyak orang datang melayat.
tapi waktu acara pemakaman Hari Minggu (25/10/09), AJIGILE bnyk bgt orgnya..
rumah duka penuh, tetangga-tetangga rumah duka penuh, jalanan di depan rumah duka penuh, jalanan di samping tetangga-tetangga rumah duka penuh, halaman kosong 4 meter dari rumah duka juga penuh, pokoknya kepala2 orang memenuhi rumah duka sampai radius 10 meter pd bagian2 tertentu.

BUSET.
dan seketika itu jg, gw langsung bisa menilai reputasi bapak yang baru aja meninggal itu.
dia bkn s org anggota DPR, bukan dokter, bukan pilot (halah gk nyambung), bkn model, bkn presenter acara gosip,
tp gw tau dia berharga di mata org banyak.
gw tau bgmana dia hidup.


gw pernah baca nih,
"when u were born, u were crying and everyone around u were smiling,
live ur life the best way, so when u die,
you'll be the one smiling and everyone around u crying

kira2 bgitulah.

*lebay mode on*
dan saat itulah gw bertekad utk menjadikan kematian gw EVENT INTERNASIONAL (halaaah), dan berita kematian gw akan dipampang di 1 halaman penuh koran KOMPAS halaman pertama, bendera setengah tiang akan dipasang di semua kantor2 bahkan kedutaan besar, dan pemakaman gw akan dihadiri oleh jumlah org yg lebih bnyk dr jumlah org di konser Black Eyed Peas.


-YA ENGGAK MUNGKINLAH-

INTINYA,
gw pgn hidup gw skr berarti di mata org,
gw pgn jadi org yg bakal dikenang dan diinget,
gw pgn kehadiran gw disyukuri org lain,
and when it comes the time for me to die,
all that's left to do is DIE..